Maandag 10 Junie 2013

Surat Rindu untuk Ayah


Surat Rindu untuk Ayah

n
visualphotos.com
Ada yang ingin kuceritakan disini. Khusus untuk Ayah yang berada di sana. Saat Ayah pulang, ku lihat ada sesuatu yang bersinar di matamu. Mungkin itu kilat bahagiamu untuk pulang kerumahmu. Dapat kurasakan kebahagiaanmu. Ini adalah momen yang sangat penting dalam hidupmu. Tapi….. Sungguh…. ada yang menyentak dadaku. Saat ini aku merasakan sebagai sesuatu yang sangat berat. Ya, dulu aku tidak merasakan itu. Karna aku belum mengerti. Aku belum tahu kalau ayah akan pergi, dan takkan kembali. Aku tidak pernah mengira sebelumnya. Aku belum berfikir sejauh itu. Mestikah aku kehilanganmu saat anak-anak seusiaku masih sibuk bermain. Masih sibuk dengan dunia permainan. Masih suka dengan canda tawa. Apakah aku harus merubah dunia kanak-kanaku…??? Tidak pernah ku bayangkan. Yupz…. sekarang aku mengerti. Ayah tempatku meminta jajan, uang sekolah, mainan. Ayah tempatku merengek. Ayah tempatku bermanja, pergi meninggalkanku. Dan aku tak tahu kapan akan kembali, bahkan takkan kembali.
Taukah ayah…??? Seusai shalat ‘isha berjamaah. Mataku beralih kepada sebuah keluarga yang bersama melaksanakan shalat berjamaah di masjid ini. Ku lihat didalamnya ada kasih sayang, ada cinta, ada kehangatan. Ketika anak mencium tangan bapaknya, berharap kasih sayang orang tuanya. Pelukan hangat diberikannya dalam kasih sayang nyata. Sangat indah dalam bayanganku. Sedangkan aku…. hanya sendiri. Aku berharap ada yang menemaniku, dan bersama-sama memanjatkan syukur atas kasih sayang-Nya. Semua itu membuatku iri. Aku rindu

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking