Surat Rindu untuk Ayah
n

Ada yang ingin kuceritakan disini. Khusus untuk Ayah yang berada di
sana. Saat Ayah pulang, ku lihat ada sesuatu yang bersinar di matamu.
Mungkin itu kilat bahagiamu untuk pulang kerumahmu. Dapat kurasakan
kebahagiaanmu. Ini adalah momen yang sangat penting dalam hidupmu.
Tapi….. Sungguh…. ada yang menyentak dadaku. Saat ini aku merasakan
sebagai sesuatu yang sangat berat. Ya, dulu aku tidak merasakan itu.
Karna aku belum mengerti. Aku belum tahu kalau ayah akan pergi, dan
takkan kembali. Aku tidak pernah mengira sebelumnya. Aku belum berfikir
sejauh itu. Mestikah aku kehilanganmu saat anak-anak seusiaku masih
sibuk bermain. Masih sibuk dengan dunia permainan. Masih suka dengan
canda tawa. Apakah aku harus merubah dunia kanak-kanaku…??? Tidak pernah
ku bayangkan. Yupz…. sekarang aku mengerti. Ayah tempatku meminta
jajan, uang sekolah, mainan. Ayah tempatku merengek. Ayah tempatku
bermanja, pergi meninggalkanku. Dan aku tak tahu kapan akan kembali,
bahkan takkan kembali.
Taukah ayah…??? Seusai shalat ‘isha berjamaah. Mataku beralih kepada
sebuah keluarga yang bersama melaksanakan shalat berjamaah di masjid
ini. Ku lihat didalamnya ada kasih sayang, ada cinta, ada kehangatan.
Ketika anak mencium tangan bapaknya, berharap kasih sayang orang tuanya.
Pelukan hangat diberikannya dalam kasih sayang nyata. Sangat indah
dalam bayanganku. Sedangkan aku…. hanya sendiri. Aku berharap ada yang
menemaniku, dan bersama-sama memanjatkan syukur atas kasih sayang-Nya.
Semua itu membuatku iri. Aku rindu
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking